Bakesbangpol Jateng Bekali Pelajar Banyumas Pendidikan Politik Santun dan Berwawasan Kebangsaan



BANYUMAS – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Provinsi Jawa Tengah menggelar Pendidikan Politik dan Ideologi Pancasila bagi pelajar SMA/SMK se-Banyumas, Sabtu (15/11/2025), di SMKN 3 Banyumas. Kegiatan bertajuk “Koordinasi dan Komunikasi Politik yang Santun, Demokratis, dan Berwawasan Kebangsaan” ini diikuti para siswa dari berbagai organisasi pelajar, seperti OSIS, Pramuka, dan Paskibra.

 

Program ini menjadi bagian dari upaya Bakesbangpol Jawa Tengah dalam meningkatkan literasi politik generasi muda sekaligus memperkuat wawasan kebangsaan di tengah dinamika politik nasional. Melalui kegiatan ini, peserta diharapkan mampu memahami nilai-nilai Pancasila secara komprehensif dan mengimplementasikannya dalam kehidupan berorganisasi.

 

Acara menghadirkan empat narasumber dari berbagai bidang, yakni unsur legislatif, akademisi, media, dan organisasi masyarakat. Setiap narasumber memberikan sudut pandang berbeda mengenai peran generasi muda dalam menjaga kualitas demokrasi Indonesia.

 

Anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah, Dr. Agus Wijayanto, S.H., M.Kn, menegaskan bahwa Pancasila tidak sekadar dasar negara, tetapi juga pedoman moral bangsa. “Pancasila bukan hanya dasar negara, tetapi juga perekat bangsa. Generasi muda harus memahaminya sebagai pedoman dalam bernegara,” ujarnya.

 

Ia juga menekankan pentingnya supremasi hukum dan kewajiban bela negara sebagai amanat konstitusi. Menurutnya, pemahaman terhadap UUD 1945 dan Bhinneka Tunggal Ika harus tertanam kuat untuk menjaga semangat persatuan.

 

Dari unsur akademisi, Dr. Tobirin, S.Sos., M.Si., dosen Universitas Jenderal Soedirman, menjelaskan bahwa Demokrasi Pancasila harus tetap berpijak pada nilai ketimuran. Ia menekankan pentingnya musyawarah dan prioritas pada kepentingan bersama dalam setiap proses demokrasi.

 

Perspektif media disampaikan oleh jurnalis Tribun News, Zunianto Subekti. Ia mengingatkan bahwa anak muda harus terlibat aktif menjaga ruang publik tetap sehat. “Anak muda harus menjadi agen toleransi, bukan penyebar konflik atau ujaran kebencian,” katanya.

 

Sementara itu, Ketua MPC Pemuda Pancasila Banyumas, Yudo Firstyono, SH., MH., memaparkan filosofi Demokrasi Pancasila yang mengedepankan musyawarah mufakat. Ia menjelaskan pentingnya budaya politik yang berlandaskan nilai, norma, dan sikap demokratis.

 

Yudo juga menyoroti berbagai ancaman demokrasi seperti radikalisme, kampanye hitam, dan politik uang. Menurutnya, generasi muda perlu mengamalkan nilai Pancasila, menghormati perbedaan, serta aktif mengikuti pendidikan politik sejak dini untuk menjaga ketertiban dan persatuan.

 

Apresiasi datang dari para guru dan siswa SMKN 3 Banyumas yang menilai kegiatan ini sangat relevan bagi pelajar. “Kami sangat bangga dan merasa kegiatan ini sangat bermanfaat. Pendidikan politik seperti ini penting agar siswa memahami politik yang santun dan beretika,” ujar salah satu guru pendamping.

 

Para siswa berharap kegiatan serupa dapat dilaksanakan lebih sering guna memperkuat karakter kebangsaan dan meningkatkan pemahaman politik mereka. Bakesbangpol Jawa Tengah pun menegaskan komitmennya untuk terus menanamkan nilai politik santun dan berwawasan Pancasila sejak dini demi terciptanya demokrasi yang lebih sehat. (Phier)


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama